0
Materi PAI
Posted by Unknown
on
16.58
HUKUM
BACAAN MAD DAN WAQAF
I.
HUKUM BACAAN MAD
Mad menurut bahasa berarti panjang . Menurut
istilah ilmu tajwid mad
adalah bacaan panjang . Berikut ini akan
dibahas macam-macam mad .
1.
Mad T
habi’i
( مَدْ طَبِيعِي )
Apabila ada alif ( ا
) terletak sesudah fathah atau ya’ sukun
( ي
) sesudah kasrah ( ―ِ
) atau wau ( و ) sesudah dhammah ( ―ُ ) maka dihukumi mad thabi’i . Mad artinya panjang , thabi’i artinya : biasa.
Cara membacanya harus sepanjang dua
harakat atau disebut satu alif contoh :
كتَا بٌ - يَقُوْلُ
- سمِيْعٌ
2.
Mad Wajib Muttashil (
مَدْوَاجِبْ مُتَّصِلْ )
Apabila
ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah ( ء ) didalam satu kalimat
atau kata. Cara membacanya wajib
panjang sepanjang 5 harakat atau dua setengah kali mad thabi’i ( dua setengah alif ).
Contoh
:
سَوَآءٌ - جَآءَ - جِيْءَ
3. Mad Jaiz Munfashil ( مَدْجَائِزمُنْفَصِلْ)
Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah (ء ) tetapi hamzah itu dilain kalimat . Jaiz artinya : boleh .
Munfashil artinya terpisah .
Cara membacanya boleh seperti mad wajib
muttashil, dan boleh seperti mad thobi’i
saja .
Contoh
: وَﻻَأنْتُمْ بِمَا أُنْزِلَ
4.
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ( مَدْﻻَزِمْ مُثَقَّلْ كِلْمِي )
Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan
tasydid di dalam satu perkataan, maka cara membacanya harus panjang selama 3
kali Mad Thabi’i atau 6 harakat.
Contoh : وَﻻَالضَّآلِّينَ
اَلصّاخَةُ
5.
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ( مَدْﻻَزِمْ
مُخَفَّف كِلْمِي )
Apabila ada mad thobi’I bertemu dengan
huruf mati (sukun), maka cara membacanya sepanjang 6 harakat .
Contoh آﻻَن
6.
Mad Layyin (
مَدْ لَين )
Apabila ada wau sukun ( و ) atau ya’ sukun ( ي ) sedang huruf sebelumnya yaitu berharakat
fathah, maka cara membacanya sekedar lunak dan lemas .
Contoh : رَيْبٌ خَوْفٌ
7.
Mad
‘Aridl Lissukun ( مَدْ عارِضْ لِلسُّكوُنِ )
Apabila ada waqaf atau tempat pemberhentian membaca sedang
sebelum waqaf itu ada Mad Thobi’i
atau Mad Lein, maka cara membacanya ada 3 macam :
a.
Yang lebih utama dibaca panjang
seperti mad wajib muttashil ( 6 harakat
).
b.
Yang pertengahan dibaca empat harakat ya’ni du kali mad thobi’i..
c.
Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa .
Contoh
:
بَصِيْرٌ
خَالِدُوْنَ والنَّاسِ سَمِيْعٌ
8.
Mad Shilah Qashirah ( مَدْ
صِلَة قَصِيْرَة )
Apabila ada haa dhamir ( ﻪ ) sedang sebelum haa tadi ada huruf hidup
(berharakat), maka cara membacanya harus panjang seperti mad thobi’i.
Contoh
: اِنَّهُ كَانَ
ﻻَشَرِيْك لَهُ
9.
Mad Shilah Thawilah ( مَدْ صِلَة طَََوِيْلَة )
Apabila ada Mad Qashirah bertemu dengan
hamzah ( ء
), maka membacanya seperti Mad Jaiz
Munfashil .
Contoh : عِنْدَهُ اِﻻَّبِاذْنِه
لَهُ اَخْلَدَهُ
10.
Mad ‘ Iwadl ( مَدْ
عِوَض )
Apabila ada fathatain yang jatuh pada
waqaf (pemberhentian) pada akhir kalimat, maka cara membacanya seperti mad
thobi’i.
Contoh
: سَميْعًا بَصيْرًا عَلِِيْمًا حَكِيمًا
11.
Mad Badal ( مَدْ بَدَلْ )
Yaitu apabila ada hamzah (
) bertemu dengan Mad , maka cara bacanya seperti Mad Thobi’i.
Contoh : آدَمَ إيْماَنٌ
Badal artinya ganti. Karena yang
sebenarnya huruf mad yang ada tadi asalnya hamzah yang jatuh sukun kemudian
diganti menjadi ya atau alif atau wau .
آدَمَ
asalnya أَأْدَمَ
ٳِِيْمَان asalnya ٳِِئْمَانٌ
12.
Mad Lazim Harfi Musyabba’ ( مَدْ
لازِمْ حَرْفِ مُشَبَّع )
Yaitu apabila pada permulaan surat dari
Al-Qur’an terdapat salah satu atau lebih
Dari antara huruf yang delapan, ya’ni
ن - ق – ص – ع – س – ل – ك – م , cara membacanya seperti
Mad Lazim yaitu 6
harakat .
Contoh
: وَالقلَم آلم
ن يس
13.
Mad Lazim Harfi Mukhaffaf ( مَدْ
لازِم حَرفِ مُخَفَّف )
Yaitu apabila ada permulaan surat dari
Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau
lebih dari antara huruf yang lima ya’ni
:
ح – ي – ط - ﻫ - ر
Cara bacanya seperti mad thobi’i Contoh :
حم الم
14.
Mad Tamkien ( مَدْ تَمْكِيْن )
Yaitu :
Apabila ada ya’ sukun ( يْ ) yang didahului dengan ya’ yang bertasydid
dan harakatnya kasra, dan cara
membacanya ditepatkan dengan t
Contoh : النَبِيّيْنَ حُييِّيْتُمْ
15.
Mad Farq ( مَدْ
فَرْق )
Yaitu bertemunya dua hamzah yang satu
hamzah istifham dan yang kedua hamzah
washol pada lam alif ma’rifat, cara membacanya sepanjang 6 harakat .
Contoh
: قُلْ ءٰاﷲُ اذِنَ لَكُمْ ءٰٰاﷲُخَيْرٌاَمّايُشْرِكُون قُلْ ءٰٰالذَّكَرََيْنِ
HUKUM
BACAAN WAQAF
A. Waqaf
Waqaf adalah berhenti sejenak
atau putus bunyi suara dan berganti nafas. Tempatnya di akhir kata. Keadaan
huruf akhir kata ketika hendak di waqafkan ada enam:
1. Yang berakhiran
sukun, cara membacanya harus dibunyikan mati dengan terang menurut bacaan yang
semestinya, apakah qolqolah atau tidak, dan sebagainya.
Contoh : لِرَبِّكَ وَنْحَرْ , لِيُرََوْااَعْمَالَهُمْ , اِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ
2. Yang berakhiran huruf
berharakat fatha, dhommah atau dhommatain dan kasrah atau kasratain, cara
membacanya harus dibaca mati/sukun .
Contoh :
اِذَاوَقَبَ dibacaاِذَاوَقَبْ
فِى الْعُقُدِ dibaca فِى الْعُقُدْ
فِى تَضْلِيْلِ dibaca فِى تَضْلِيْلِْ
3. Yang berakhiran Ta'
Marbutha (ة)
membacanya harus dirubah menjadi Ha' sukun.
Contoh : صُحُفًا مُّطَهَّرَةً dibaca
صُحُفًا مُّطَهَّرَة ْ
دِيْنُ الْقَيِّمَةِ dibaca دِيْنُ الْقَيِّمَة
4. Yang berakhiran
dengan huruf yang didahului huruf mati, dan setelah mematikan huruf akhir, maka terdapatlah dua huruf
mati, cara membacanya dibunyikan sepenuhnya
dengan menyuarakan setengah huruf yang terakhir dengan suara pendek.
Contoh : وَالْفَتْحُ
dibaca وَالْفَتْحْ huruf ح
dibaca setengah huruf بِالْهَزْلِ
dibaca بِالْهَزْلْ huruf ل dibaca setengah huruf
5. Yang berakhiran huruf
yang di dahului huruf mad atau mad Lien. Cara
membacanya dengan mematikan huruf terakhir dan dibaca panjang seperti
Mad 'Arid Lissukun.
Contoh :
رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ dibaca رَبِّ الْعَا لَمِيْنْ
اِلَهِ
النَّاسِ dibaca
اِلَهِ النَّاسْ
وَاَمِنُهُمْ
مِنْ خَوْفٍ dibaca وَاَمِنُهُمْ مِنْ خَوْفْ
6. Yang berakhiran
dengan huruf yang berharakat fathatain, membacanya dengan membunyikan menjadi
fathah yang dibaca panjang dua harakat dan berubah menjadi Mad Iwadh. Contoh :
جَزَاءً وِّفَاقًا dibaca
جَزَاءً وِّفَاقَا
فَاَنْبَتْنَا فِيْهَاحَبًّا dibaca
فَاَنْبَتْنَا
فِيْهَاحَبَّا
B.
Saktah / Saktat
Saktah/saktat ialah diam sejenak, biar putus dan pisah suaranya,
dengan tanpa berganti nafas (berhenti
sejenak sekitar dua harakat dan tidak bernafas). Di dalam Al Qur'an ada 4 yang
harus dibaca saktah, yaitu :
1. Surat
Al Muthofifin ayat 13 كَلَّ
بَلْ رَانَ
2. Surat
Al Qiyamah ayat 27 وَقِيْلَ
مَنْ رَاقٍ
3. Surat
Yasin ayat 52 مِنْ
مَرْقَدِنَا هَذَا
4. Surat
Al Kahfi ayat 1 وَلَمْ
يَجْعَلْ لَّهَ عِوَجًا فِيْمًا
عِوَ جًا dibaca عِوَ جًا
بَلْ dan مَنْ dibaca idzhar / jelas
C.
Tanda-Tanda Waqaf
No
|
Tanda
Waqaf
|
Keterangan
|
1.
|
ﻤ
|
Waqaf lazim ( Harus berhenti )
|
2.
|
ط
|
Waqaf Muthlaq ( lebih baik
berhenti )
|
3.
|
ج
|
Waqaf Jaiz ( boleh berhenti, boleh
terus )
|
4.
|
ز
|
Waqaf Mujawwaz ( boleh berhenti,
terus lebih utama )
|
5.
|
ص
|
Waqaf Murokh-khosh (boleh
waqaf/berhenti,karena waqaf berikutnya terlalu jauh, terus lebih utama)
|
6.
|
قف
|
Waqaf Mustahab (lebih baik waqaf)
|
7.
|
لا
|
La waqfa fihi (bukan tempat
waqaf), jika di akhir ayat sebaiknya
berhenti .
|
8.
|
صلى
|
Al Washlu Aula ( dibaca terus
lebih utama)
|
9.
|
Waqaf Mu'anaqoh (boleh berhenti di
salah satu tanda tersebut)
|
|
10.
|
ﺴ
|
Waqaf Sima'ie
yaitu tempat waqaf nabi, waqaf ghuffron dan waqaf Munzal (waqaf jibril).
Sangat baik sekali jika waqaf /berhenti.
|
11.
|
ك
|
Kadzalik (sama tanda waqaf sebelumnya)
|
12.
|
قلى
|
Al Waqfu Aula
(berhenti lebih utama)
|
13.
|
ق
|
Qila Fihil Waqfu
(ada yang mengatakan boleh waqaf, dibaca terus lebih utama)
|
14.
|
ع
|
Ruku' (tanda
pembagian berhenti setiap hari untuk orang yang ingin membaca atau menghafal
Al Qur'an dalam jangka 2 tahun)
|
Posting Komentar